Friday, 13 May 2016

Sejarah Organisasi Budi Utomo


Kelahiran Budi Utomo saling berkaitan dengan adanya politik etis dari pemerintah kolonial Belanda. Setelah orang Indonesia berjasa dalam mengatasi kekosongan kas Belanda dengan Cultuur Stelsel, Pemerintah Belanda membuat program Politik Etis khususnya di bidang pendidikan. Adanya politik etis tersebut, muncullah kaum intelektual yang menginginkan pembaharuan dalam mewujudkan cita-cita kebangsaan yang direalisasikan melalui pergerakan nasional.

Dampak dari politik etis, muncullah tokoh yang merupakan pembangkit semangat organisasi Budi Utomo yaitu dr. Wahidin Sudirohusodo yang merupakan
lulusan sekolah dokter Jawa di Weltvreden (setelah tahun 1900 bernama STOVIA). Ia memperjuangkan nasib bangsanya dengan berusaha memperbaiki masyrakat Jawa melalui pendidikan Barat.

Ide dr.Wahidin Sudirohusodo menarik perhatian seorang mahasiswa STOVIA bernama Sutomo. Akhirnya Sutomo mendirikan organisasi yang bernama Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Organisasi ini mempunyai pemimpin, ideologi yang jelas, dan anggota.

“Budi” artinya perangai atau tabiat sedangkan “Utomo” berarti baik atau luhur. Budi Utomo yang dimaksud oleh pendirinya adalah perkumpulan yang akan mencapai sesuatu berdasarkan atas keluhuran budi, kebaikan perangai atau tabiat, kemahirannya.
Awalnya organisasi ini bergerak di bidang pendidikan , pengajaran, dan sosial.

Pada 5 Oktober 1908, Budi Utomo mengadakan Kongres Pertama dan hasilnya menetapkan tujuan organisasi yaitu kemajuan yang harmonis antara bangsa dan negara, terutama memajukan beberapa bidang seperti pengajaran, pertanian, peternakan, dagang, teknik, industri, serta kebudayaan.

Awalnya asas dan tujuan Budi Utomo adalah menyadarkan kedudukan Bangsa Jawa, Sunda, dan Madura, namun pada tahun 1928 Budi Utomo menambahkan suatu asas perjuangan yaitu "ikut berusaha melaksanakan cita-cita bangsa Indonesia". Disitu tampak Budi Utomo sudah mengepakkan sayapnya lebih luas lagi yaitu, Indonesia.

Awalnya Budi Utomo tidak merupakan organisasi politik, namun dalam perjalannya Budi Utomo berubah haluan ke arah politik seperti aktif dalam "inlandsche militie' pada 1915 dan volksraad dibentuk.

Pada 1924, dr.Sutomo tidak setuju Budi Utomo mendirikan sekolah yang memiliki asas kebangsaan Jawa di Surabaya yaitu Indonesische Studieclub. Karena perkembangan rasa kebangsaan yang menuju pada sifat nasional. Kemudia perkembangannya menjadi Persatuan Bangsa Indonesia.

Pada 1927, Budi Utomo masuk dalam PPPKI (Permufakatan Perhimpunan-perhimpunan politik kebangsaan Indonesia) yang dipelopori Ir. Soekarno. Namun Budi Utomo tetap eksis dengan asas kooperatifnya. Pada 1928 Budi Utomo menuju kehidupan yang lebih luas tidak hanya Jawa dan Madura, namun seluruh Indonesia. Kemudian diteruskan bergabung dengan Persatuan Bangsa Indonesia pimpinan dr. Sutomo pada tahun 1935 sehingga menghasilkan Parindra (Partai Indonesia Raya) dan berakhirlah Budi Utomo sebagai oraganisasi pergerakan pertama di Indonesia.

0 comments:

Post a Comment