Friday, 13 May 2016

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional


Sejarah kebangkitan nasional tidak terlepas dari tanggal 20 Mei 1908 saat pagi hari. Saat itu, di ruang belajar STOVIA, Soetomo di depan teman-temannya menggagas pendirian organisasi sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Kemudian ide Soetomo ini terinspirasi oleh dr. Wahidin Sudirohusodo, yang ingin meningkatkan martabat rakyat dan bangsa. Sehingga berdirilah Budi Utomo.

Kelahiran Budi Utomo dijadikan patokan umum tentang kebangkitan nasional. Pertama kali dalam sejarah, ada gagasan untuk memisahkan kepentingan golongan, agama, atau suku untuk merangkul masyarakat yang lebih kompleks. Sejak itulah mulai muncul beberapa pergerakan dari Sumpah Pemuda pada 1928 dan Proklamasi Indonesia pada 1945.

Berikut adalah perbedaan strategi perjuangan sebelum 1908 dan setelah 1908.
Sebelum 1908

  • Perlawanan dilakukan secara sporadis dan tidak serentak
  • Perlawanan dipimpin oleh pimpinan yang karismatik sehingga tidak ada yang melanjutkan
  • Perlawanan menggunakan senjata
  • Para pejuang di adu domba oleh penjajah


Setelah 1908

  • Perjuangan dilakukan menggunakan organisasi, bukan menggunakan kekerasan.
  • Para pemimpin berasal dari kaum intelektual.
  • Rasa persatuan dan kebangsaan sudah mulai tumbuh

Namun menurut beberapa sumber, kebangkitan nasional berawal dari berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Solo. Sarekat ini awalnya berdiri untuk menandingi pedagang Tiongkok pada waktu itu. Kemudian berkembang menjadi organisasi pergerakan sehingga pada 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam.

0 comments:

Post a Comment